Spasi Iklan

­
Artikel

Menghafal Al Qur'an Sebagai Asas Pendidikan Islam


MENGHAFAL AL QUR'AN
ADALAH ASAS PENDIDIKAN ISLAM

Disusun oleh    : Aisyah (santriwati Al Anshar Kelas 6) 23 Januari 2015
Muraja'ah       : Imron Rosyid, Lc.

Muqaddimah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraakaatuh
Bismillah, Alhamdulillah, Washshalaatu wassalamu 'ala Rasulillah, wa 'ala alihi washahbihi waman walaah. Asyahadu alla ilaaha illallah, wa anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh. Amma ba'du. Dengan menyebut nama Allah, segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga tercurah untuk rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kepada keluarga beliau, sahabat sahabatnya, juga siapa saja yang mengikutinya dengan baik. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak di sembah melainkan Allah yang tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Amma ba'du.
Sebab ditulisnya artikel / makalah ini salah satunya karena adanya tugas dari ma'had untuk menulis sebuah tulisan minimal 6 halaman. Pilihan judul adalah : 
-          Ibu adalah madrasah pertama bagi seorang insan
-          Pentingnya bahasa arab dalam memahami islam
-          Menghafal Al-Qur'an adalah asas dalam pendidikan islam
Dengan begitu, atas usulan dari ummu dan abu, maka saya memilih untuk menulis judul nomor 3 yaitu Menghafal Al-Quran adalah asas dalam pendidikan islam. tidak lupa saya mengucapkan syukur kepada Allah yang telah memberi saya kemudahan dalam menulis artikel ini. Juga kepada ummu dan abu yang telah membantu saya dalam menyusun susunan judul dalam artikel ini.
Adapun kendala dalam menulis artikel adalah karena saya hanya mempunyai 2 buku sepagai panduan penulisan artikel ini. Dengan begitu, saya lebih banyak mengambil materi dari internet yang insyaallah dari sumber yang terpercaya. Selain kendala itu, saya juga kesusahan dalam menulis judul kelima yaitu periode emas menghafal Al-Qur'an. Serta judul keenam yaitu mengintip para ulama pemilik semangat Qur'ani. Karena pada dasarnya di buku-buku yang saya miliki, hanya tercantum masanya saja. Tanpa dituliskan umurnya. Contohnya adalah bahwa imam bukhari hafal Al-Qur'an di umur yang masih sangat belia. Sayapun dibuat bingung untuk menulisnya.
Point point utama dari artikel ini adalah :
-          Makna dan kesimpulan dari judul. Mencakup makna menghafal, Al-Qur'an, asas, pendidikan, dan islam, serta kesimpulan dari makna judul.
-          Hukum menghafal Al-Qur'an
-          Tujuan mempelajari Al-Qur'an. 
-          Fadhilah-fadhilah mempelajari  Al-Quran secara umum
-          Keutamaan menghafal Al-Qur'an secara khusus 
-          Periode emas menghafal Al-Qur'an
-          Mengintip para ulama pemilik semangat Qur'ani
-          Khatimah dan kesimpulan
Sekian yang saya tulis. Jika ada kekurangan dan kesalahannya  semoga diampuni dan diridhai oleh Allah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaraakaatuh
Penulis  : Ummu 'Abdillah 'Aisyah bintu 'Imran bin Nurani bin Yusuf Astawijaya Al-Anshariyyah

I .Makna dan kesimpulan dari judul "Menghafal Al-Qur'an adalah asas dalam pendidikan islam"
Tentunya, sebelum membaca sebuah artikel, makalah, buku, wacana ataupun yang lainnya, kita harus memahami dulu judul dan makna judul bacaan tersebut. Maka dari itu, kita akan menguraikan dahulu makna makna dari judul diatas.  
  1. Menghafal
Menghafal berasal dari kata dasar hafal yang berarti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  adalah telah masuk dalam ingatan (pelajaran)/dapat mengucapkan di luar kepala(tanpa melihat buku atau catatan lain). Adapun arti menghafal adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat
  1. Makna Al-quran
"Qur'an" secara bahasa, para ulama berbeda pendapat mengenai makna kata Al-Qur'an. Dan pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa Al-Qur'an berasal dari kata qaraa-yaqrau yang bermakna membaca[1]. Adapun secara istilah memiliki makna berikut "Firman Allah yang merupakan mukjizat dan membacanya adalah ibadah. Dia diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, disampaikan secara mutawatir, serta tertulis di dalam mushaf"[2].
  1. Apa Itu Asas ?
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan "intisari" kebenaran kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tapi bukan suatu yang absolut atau mutlak[3].
  1. Pendidikan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan dimaknai sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam suatu usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran itu sendiri. Sedangkan menurut undang undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 disebutkan bahwa makna pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.[4]
Definisi pendidikan menurut para ahli adalah:
1.      Menurut Juhn Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan keninambungan sosial. proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana ia hidup
2.      Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus ( abadi ) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia
Menurut pandangan islam, pendidikan itu adalah pendidikan berdasarkan islam. Isi ilmu adalah teori. Isi bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi ilmu pendidikan adalah teori teori tentang ilmu pendidikan secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori[5]. Disini, yang kita maksudkan adalah ilmu menurut agama islam. 
  1. Definisi Islam[6]
Pengertian islam secara bahasa artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata islam terbentuk dari tiga huruf yaitu   س, ل, مyang bermakna dasar "selamat" (salama). Pengertian islam menurut Al-Quran tercantum dalam sejumlah ayat :
1.      Islam berasal dari kata "as-silmu" yang artinya damai :
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (61)
"dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui." ( QS. Al-anfaal:61)
2.      Islam berasal dari kata "aslama" yang bermakna menyerahkan diri (pasrah) :
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا (125)
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada         Allah, sedang    diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya."( QS. An-nisa: 125)
3.      Islam berasal dari kata "istaslama-mustaslima" yang artinya penyerahan total kepada allah :
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)
      " bahkan mereka pada hari itu menyerah diri."( QS. Asy-syuara : 89)
4.       Islam berasal dari kata "saliimun/salim" yang artinya bersih dan suci :
بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ (26)
     "kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih"( QS. Ashaffat:26)

5.      Islam berasal dari kata "salamun" yang artinya selamat. Berkata nabi Ibrahim :
قَالَ سَلَامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا (47)
"berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku."( QS. Maryam:47)[7]
Sedangkan islam secara istilah adalah seperti yang dirinci oleh para ulama yaitu "kepasrahan kepada allah dengan tauhid, tunduk kepadanya dengan melaksanakan segala ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelaku pelakunya". Islam dalam pengertian ini mencakup semua ajaran para rasul.
Adapun istilah islam secara khusus adalah agama yang diturunkan allah kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang telah menghapuskan syari'at umat-umat terdahulu. Agama para nabi itu satu(sama), walaupun syariat mereka berbeda beda, dan ini semua tentu sudah dilandasi hikmah allah ta'ala.
Kemudian, islam yang memiliki cakupan khusus ini –yang sekarang ini berlaku hingga akhir zaman- dibagun di atas lima pondasi atau pilar sebagaimana disebutkan dalam hadits jibril yang terkenal yaitu " islam itu adalah engkau mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji". Inilah yang biasa kita kenal dengan istilah rukun islam[8].
  1. Kesimpulan dari Judul Menghafal Al-qur'an adalah asas dalam pendidikan islam
Maksud dari judul "Menghafal Al-Qur'an adalah asas dalam pendidikan islam" adalah bahwa menghafal Al-Quran adalah pondasi pokok dalam pendidikan agama Islam. Yaitu bahwa Al-Qur'an sangat penting untuk kita pelajari. Baik dengan membacanya, menghafalnya, mengkajinya, ataupun memahaminya sebagai kurikulum dasar sekolah islam.
II. Hukum Menghafal Al-Qur'an
Menghafal Al-Quran termasuk perkara kifayah artinya jika sebagian orang sudah melakukan hal ini, maka yang lain gugur kewajibannya. Jadi, tidaklah wajib bagi setiap individu untuk menghafalkannya karena tidak ada dalil yang menunjukkan wajibnya hal ini. Tetapi tentu saja menghafalkan Al-Qur'an adalah suatu hal yang utama. Tidak pernah kita juampai seorang ulama ahli ijtihad kecuali mereka adalah para penghafal Al-Qur'an. Semoga Allah memudahkan kita menjadi para penghafal Al-Qur'an. (fatawa Al Imaarot : 53)[9]
III.Tujuan Mempelajari ( Menghafal )  Al-Qur'an
  1. Untuk Memperoleh ilmu
Urgensi tujuan membaca al quran untuk memperoleh ilmu adalah tujuan dari diturunkannya al quran yang paling penting dan paling agung serta tujuan dari perintah untuk membacanya. Bahkan termasuk rentetan pahala dari membaca al quran. Allah ta'ala berfirman :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29)
"ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." ( QS. Shad:29)
Ibnu mas'ud berkata, " apabila anda menginginkan ilmu maka bukalah al quran ini, karena didalamnya terkandung ilmu umat terdahulu yang akan datang" (mushannaf ibnu abi syaibah, al-mu'jam al kabiir karya ath thabarani dan syu'abu al-iman karya al-baihaqi ).
Ilmu yang kita inginkan didalam al quran adalah sebagaimana yang diucapkan ibnul qayyim rahimahullah dalam bait bait syair yang indah:
Ilmu terbagi menjadi tiga bagian
Dan tidak ada bagian yang keempat, dan setiap kebenaran memiliki kejelasan
Pertama, ilmu berkaitan dengan sifat sifat ilah dan perbuatannya
Demikian juga nama nama ar rahman
Serta perintah dan larangan yang merupakan bagian dari agamanya
Dan pahalanya diakhirat merupakan ilmu yang kedua
Dan setiap yang terdapat di al quran dan as sunnah
Yang datang dari utusan yang membawa al quran adalah yang ketiganya

  1. Mempelajari  al quran dengan tujuan mengamalkannya
Ali bin abi thalib berkata, " wahai pembawa alquran ataupun pembawa ilmu; ketahuilah, bahwa seorang alim (ahli ilmu) adalah orang yang mengamalkan apa yang telah ia ilmui, dan amalannya sesuai dengan ilmunya. Akan ada sekelompok kaum yang memiliki ilmu namun tidak melebihi kerongkongan mereka, dan yang tersembunyi berlainan dengan yang Nampak. Mereka duduk melingkar sambil membanggakan diri satu sama lain, hingga seseorang akan marah kepada temannya apabila duduk duduk dengan selainnya ia akan meninggalkannya. Merekalah orang orang yang amalannya di dalam majelis tersebut tidak pernah naik sampai kepada allah taala" ( at tibyan fii hamlati al quran, kanzul 'ummal).

Dari hasan al bashri, ia berkata" manusia diperintahkan mengamalkan al quran, maka jadikanlah bacaannya itu sebagai pengalaman"(tafsiir as sam'aniy, madaarijus saalikiin, dan talbis iblis:109). Hasan bin ali berkata "bacalah al quran hingga bisa mencegahmu (melakukan dosa). Bila belum demikian maka (pada hakikatnya) anda belum membaca."( kanzul 'ummal: 1/2776)

  1. Bertujuan untuk bermunajat kepada allah
Dari abu hurairah radhiyallahu anhu bahwa ia mendengar nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "tidaklah allah mendengarkan sesuatu suara yang baik dari nabi shallallahu 'alaihi wasallam melainkan ketika membaguskan bacaan al quran dan mengeraskannya". ( shahih al bukhari VI/7105, shahih muslim I/792hal 545 ).

  1. Mengharap pahala
Ada beberapa nash yang menjelaskan buah pahala dari membaca quran. Diantaranya adalah hadits dari ibnu mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata "rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya "siapasaja yang membaca saatu huruf dari kitabullah maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan alif laam miim adalah satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf"(diriwayatkan oleh at tirmidzi ia berkata, hadits ini hasan shahih)

Dari abu umamah radhiyallahu anhu bahwa rasulullah bersabda "bacalah al quran, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada pemiliknya"(sunan at tirmidzi V/2876). Abu hurairah radhiyallahu anhu berkata, "rumah yang dibacakan al quran didalamnya akan melimpah kebaikannya, para malaikat akan masuk dan setan setan akan keluar darinya. Sedangkan rumah yang tidak dibacakan al quran di dalamnya maka akan terasa sempit bagi penghuninya, setan setan akan masuk dan para malaikat akan keluar darinya"(az zuhd karya ibnu al Mubarak I/790 hal 273).

  1. Bertujuan untuk berobat dengannya
Allah taala berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (57)
"Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."( QS. Yunus:57)

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا (82)
"dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian"( QS. Al-israa:82)

Al-Qur'an adalah obat bagi hati dari berbagai penyakit syahwat dan syubhat serta bisikann bisikan dengan berbagai macam bentuknya, baik yang memaksa maupun yang tidak[10]. Al quran juga obat bagi tubuh dari berbagai penyakit. Setiap kali seorang hamba menghadirkan tujuan ini maka ia akan mendapatkan dua obat yaitu obat ilmu maknawi nafsi (rohani), dan obat materi untuk tubuh (jasmani), biidznillah[11].
IV.Fadhilah Fadhilah Mempelajari  Al Quran (Secara Umum)
  1. Orang yang mempelajari, mengajarkan, menghafal, dan mengamalkan al quran termasuk insan yang terbaik. Rasullallah berkata
  خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلّمَ القُرْآنَ وَ عَلّمَهُ  
" sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al quran dan mengajarkannya "( HR. Bukhari )

  1. Mendapatkan syafaat dari al quran pada hari kiamat
" bacalah al quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi pembacanya(ahlul quran atau shahibul quran adalah orang yang membaca (mempelajari) al quran dan mengamalkan hokum hukumnya serta beradab dengan adab adabnya. lihat bahjatunn nazhirir II/225, 230)( HR. muslim dari abu umamah al bahili )

  1. Shahibul quran akan memperoleh ketinggian derajat di syurga. Dikatakan kepada shahibul quran di akhirat: "Bacalah al quran dan naiklah ke surga serta tartilkanlah bacaanmu sebagai mana engkau tartilkan sewaktu didunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir ayat yang kamu baca". ( HR. imam Tirmidzi, abu dawud, dari abdillah bin amru bin ash radhiyallahu anhuma) ( hadits ini dihasankan oleh syaikh Salim al hilali di dalam bahjatun nazhirin II/230, no:1001)

  1. Orang yang membaca al quran akan mendapatkan pahala berlipat lipat. Firman allah azza wa jalla :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)
29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (Surat Fatir: 29-30).

  1. Sakinah (ketenangan) dan rahmat serta keutamaan akan dikumpulkan kepada orang orang yang berkumpul untuk membaca al quran. Rasullullah bersabda " tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumal allah azza wajalla untuk membaca kitabullah (al quran) dan mereka saling mempelajarinya kecuali sakinah (ketenangan) akan turun kepada mereka, majlis mereka penuh dengan rahmat dan para malaikat akan mengelilingi (majlis) mereka serta allah akan menyebutkan mereka (orang yang ada di majlis tersebut) di hadapan para malaikat di sisinya". (HR. muslim)

  1. Bacaan al quran merupakan "Hilyah" (perhiasan) bagi ahlul iman (orang yang beriman). Bersabda rasulullah "perumpamaan orang mu'min yang membaca al quran laksana buah "al utrujah" (semacam jeruk manis) yang rasanya lezat dan harum aromanya, dan perumpamaan orang mu'min yang tidak membaca al quran ibarat buah "at tamr" (kurma) rasanya lezat dan manis namun tidak ada aromanya, dan perumpamaan orang munafiq yang membaca al quran ibarat "ar raihanah" ( jenis tumbuhan yang harum) semerbak aromanya (wangi) namun pahit rasanya, dan perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca al quran ibarat buah "al handhalah" (nama buah) rasanya pahit dan baunya tidak sedap". ( HR. Bukhari, Muslim dari Abi Musa Al Asy'ary radhiyallahu anhu)

  1. Orang yang berhak menjadi imam shalat adalah orang yang paling banyak hafalan al quran dan luas pengetahuannya terhadap ilmu ilmu al quran "orang yang menjadi imam (dalam shalat) adalah orang yang paling pandai membaca al quran" (HR. Muslim)[12]

V. Keutamaan Menghafal Al-Qur'an Secara Khusus
a.      Penghafal Al-Qur'an adalah Shahibul Qur'an
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan "ketahuilah, makna dari shahibul Quran adalah orang yang menghafalkannya di hati. Berdasarkan sabda nabi Muhammad shallallahu 'alaihi Wasallam "hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra' terhadap kitabullah". Aqra' maksudnya adalah yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung pada banyak hafalan Al-Qur'annya di dunia. Bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana disangka sebagian orang. Maka disini kita ketahui keutamaan yang besar bagi para penghafal Al-Qur'an. Namun dengan syarat untuk mengharap wajah Allah tabaaraka wa ta'ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta. (Silsilah Ash Shafihah, 5/281)

b.      Al-Qur'an Akan Menjadi Syafa'at Bagi Shahibul Qur'an
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa'at bagi shahibul qur'an"(HR. Muslim 804)

c.       Derajat di Surga Tergantung Pada Hafalan Qur'an
Semakin banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di surga kelak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "akan dikatakan kepada shahibul Qur'an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. Karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca" (HR. Abu Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam shahih Abi Daud)

d.      Termasuk Sebaik Baik Manusia
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "sebaik baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari 4639)

e.      Allah Mengangkat Derajat Shahibul Qur'an di Dunia
Rasulullah bersabda "sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Quran ini dan menghinakan beberapa kaum yang lain dengannya" (HR. Muslim 817)

f.        Penghafal Al-Qur'an Lebih Diutamakan Untuk Menjadi Imam
Rasulullah shllallahu 'alaihi wasallam bersabda "hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra' terhadap kitabullah"(HR. Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam shahih Abi Daud)[13]

V. Periode Emas Menghafal Al-Qur'an
Suatu ketika syaikh Al-bani ditanya "usia berapa usia yang paling afdhal untuk mulai mengajarkan Al-quran kepada anak?" syaikh Al-bani menjawab "usia yang afdhal untuk mulai mengajarkan al-quran kepada anak adalah sejak umur tiga tahun. Karena ketika itu akalnya mulai berkembang, memorinya masih bersih murni, ia masih senang dengan kisah kisah dan ia masih mudah menuruti apa yang diperintahkan"[14]
VI. Mengintip Para Ulama Pemilik Semangat Qur'ani
  1. Imam syafi'i hafal Al-Qur'an pada umur tujuh tahun[15].
  2. Imam Ahmad bin Hanbal hafal Al-Qur'an pada umur lima belas tahun[16].
  3. Imam An-Nasai hafal Al-Qur'an di Madrasah yang ada di desa kelahirannya ketia beliau belum menginjak masa remaja[17].

VII. Khatimah & Kesimpulan 
Alhamdulillahirabbil 'alamin. Segala puji bagi Allah, rabb semesta alam. Dan semoga shalawat serta salam tercurah kepada rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, amma ba'du.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memudahkan saya menyusun artikel ini hingga selesai. Sebagai penutup, kami berpandangan perlu mengemukakan ringkasan dari pembahasan tersebut. Agar pembahasan ini dapat dicerna, dikuasai, dan diamalkan, insyaallah[18]. Diantara ringkasan tersebut adalah :
  • Al-Qur'an adalah kalamullah yaitu kitab suci ummat islam yang wajib kita pelajari.
  • Adapun hukum menghafalkannya adalah fardhu kifayah. Tapi kita lebih mengutamakan untuk menghafalnya.
  • Tujuan mempelajari Al-Qur'an diantaranya Untuk Memperoleh ilmu, Mempelajari  al quran dengan tujuan mengamalkannya, Bertujuan untuk bermunajat kepada allah, Mengharap pahala, dan Bertujuan untuk berobat dengannya.
  • Keutamaan menghafal Al-Qur'an adalah:
-          Al-Qur'an Akan Menjadi Syafa'at Bagi Shahibul Qur'an
-          Derajat di Surga Tergantung Pada Hafalan Qur'an,
-          Penghafal Al Qur'an Termasuk Sebaik Baik Manusia
-          Allah Mengangkat Derajat Shahibul Qur'an di Dunia
-          bahwa Penghafal Al-Qur'an Lebih Diutamakan Untuk Menjadi Imam
-          Periode yang tepat untuk menghafal adalah ketika masih kecil. Mulai dari umur 3 tahun. Seperti para ulama yang hafal Al-Qur'an di umur yang masih sangat belia.
  • Dari sini kita simpulkan sesuai dengan judul tulisan ini "MENGHAFAL AL QUR'AN ADALAH ASAS PENDIDIKAN ISLAM"

Wallahu Waliyyu At-Taufiq






[1] Dr. Muhammad Khazir Al-Majaalli,(kuala lumpur : daar at tajdid, 2003), h 16.
[2] Ibid h 16
[6] Lihat makna islam secara rinci di ma'had-al anshar.or.id
[8] Ditulis oleh Ustadz Ari Wahyudi, S.Si (alumni ma'had al 'ilmi Yogyakarta)di http://buletin.muslim.or.id./tag/islam
[9] rumaysho.com/umum/hukum-menghafal-al-quran-460
[10] Mempraktikkan kunci kunci tadabbur al quran adalah obat yang paling kuat untuk menghilangkan bisikan bisaikan yang dapat menimbulkan kecemasan dan kesedihan.
[11] Diambil dari buku "The Mystery Of The Quran Secret Power" karya Dr. Khalid Abdul Karim Al-Laahim
[13] Ditulis oleh yulian purnama di muslimah.or.id dengan judul "Mengapa Perlu Menghafal Al-Qur'an?" bagian pertama
[17] alsofwah.or.id/cetaktokoh.php?id=179 
[18] Dicontoh dari buku terjemahan "Shalat Tarawih Menurut Tuntunan Rasulullah" karya syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani penerbit At Tibyan solo 
  • Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Menghafal Al Qur'an Sebagai Asas Pendidikan Islam Rating: 5 Reviewed By: Al Anshar Al Islamiy