MENGHAFAL AL QUR'AN
ADALAH ASAS PENDIDIKAN ISLAM
Disusun
oleh : Aisyah (santriwati Al Anshar
Kelas 6) 23 Januari 2015
Muraja'ah : Imron Rosyid, Lc.
Muqaddimah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraakaatuh
Bismillah, Alhamdulillah, Washshalaatu wassalamu
'ala Rasulillah, wa 'ala alihi washahbihi waman walaah. Asyahadu alla ilaaha
illallah, wa anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh. Amma ba'du. Dengan menyebut
nama Allah, segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga tercurah
untuk rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kepada keluarga beliau,
sahabat sahabatnya, juga siapa saja yang mengikutinya dengan baik. Aku bersaksi
bahwa tidak ada ilah yang berhak di sembah melainkan Allah yang tiada sekutu baginya,
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Amma ba'du.
Sebab ditulisnya artikel / makalah ini salah
satunya karena adanya tugas dari ma'had untuk menulis sebuah tulisan minimal 6
halaman. Pilihan judul adalah :
-
Ibu adalah madrasah
pertama bagi seorang insan
-
Pentingnya bahasa
arab dalam memahami islam
-
Menghafal Al-Qur'an
adalah asas dalam pendidikan islam
Dengan begitu, atas usulan dari ummu dan abu,
maka saya memilih untuk menulis judul nomor 3 yaitu Menghafal Al-Quran adalah
asas dalam pendidikan islam. tidak lupa saya mengucapkan syukur kepada Allah
yang telah memberi saya kemudahan dalam menulis artikel ini. Juga kepada ummu
dan abu yang telah membantu saya dalam menyusun susunan judul dalam artikel
ini.
Adapun kendala dalam menulis artikel adalah
karena saya hanya mempunyai 2 buku sepagai panduan penulisan artikel ini.
Dengan begitu, saya lebih banyak mengambil materi dari internet yang insyaallah
dari sumber yang terpercaya. Selain kendala itu, saya juga kesusahan dalam
menulis judul kelima yaitu periode emas menghafal Al-Qur'an. Serta judul keenam
yaitu mengintip para ulama pemilik semangat Qur'ani. Karena pada dasarnya di
buku-buku yang saya miliki, hanya tercantum masanya saja. Tanpa dituliskan
umurnya. Contohnya adalah bahwa imam bukhari hafal Al-Qur'an di umur yang masih
sangat belia. Sayapun dibuat bingung untuk menulisnya.
Point point utama dari artikel ini adalah :
-
Makna dan
kesimpulan dari judul. Mencakup makna menghafal, Al-Qur'an, asas, pendidikan,
dan islam, serta kesimpulan dari makna judul.
-
Hukum menghafal
Al-Qur'an
-
Tujuan mempelajari
Al-Qur'an.
-
Fadhilah-fadhilah
mempelajari Al-Quran secara umum
-
Keutamaan menghafal
Al-Qur'an secara khusus
-
Periode emas
menghafal Al-Qur'an
-
Mengintip para
ulama pemilik semangat Qur'ani
-
Khatimah dan
kesimpulan
Sekian yang saya tulis. Jika ada kekurangan dan
kesalahannya semoga diampuni dan
diridhai oleh Allah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaraakaatuh
Penulis :
Ummu 'Abdillah 'Aisyah bintu 'Imran bin Nurani bin Yusuf Astawijaya Al-Anshariyyah
I .Makna dan kesimpulan dari judul
"Menghafal Al-Qur'an adalah asas dalam pendidikan islam"
Tentunya, sebelum membaca sebuah artikel,
makalah, buku, wacana ataupun yang lainnya, kita harus memahami dulu judul dan
makna judul bacaan tersebut. Maka dari itu, kita akan menguraikan dahulu makna
makna dari judul diatas.
- Menghafal
Menghafal berasal dari kata dasar hafal yang
berarti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah telah masuk dalam ingatan
(pelajaran)/dapat mengucapkan di luar kepala(tanpa melihat buku atau catatan
lain). Adapun arti menghafal adalah berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar
selalu ingat
- Makna
Al-quran
"Qur'an" secara bahasa, para ulama
berbeda pendapat mengenai makna kata Al-Qur'an. Dan pendapat yang paling kuat
adalah pendapat yang menyatakan bahwa Al-Qur'an berasal dari kata qaraa-yaqrau
yang bermakna membaca[1]. Adapun secara istilah
memiliki makna berikut "Firman Allah yang merupakan mukjizat dan
membacanya adalah ibadah. Dia diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, disampaikan secara mutawatir, serta tertulis di dalam mushaf"[2].
- Apa
Itu Asas ?
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas
sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang
mencerminkan "intisari" kebenaran kebenaran dasar dalam bidang ilmu
tersebut. Asas adalah dasar tapi bukan suatu yang absolut atau mutlak[3].
- Pendidikan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan
dimaknai sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam suatu usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran itu
sendiri. Sedangkan menurut undang undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 1 disebutkan bahwa makna pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa
dan Negara.[4]
Definisi pendidikan
menurut para ahli adalah:
1.
Menurut Juhn Dewey,
pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin
akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang
muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan
keninambungan sosial. proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari
orang yang belum dewasa dan kelompok dimana ia hidup
2.
Menurut H. Horne,
pendidikan adalah proses yang terus menerus ( abadi ) dari penyesuaian yang
lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan
mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam
sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia
Menurut pandangan islam, pendidikan itu adalah
pendidikan berdasarkan islam. Isi ilmu adalah teori. Isi bumi adalah teori
tentang bumi. Maka isi ilmu pendidikan adalah teori teori tentang ilmu
pendidikan secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori[5]. Disini, yang kita maksudkan
adalah ilmu menurut agama islam.
- Definisi
Islam[6]
Pengertian islam secara bahasa artinya damai,
selamat, tunduk, dan bersih. Kata islam terbentuk dari tiga huruf yaitu س, ل, مyang bermakna dasar
"selamat" (salama). Pengertian islam menurut Al-Quran tercantum dalam
sejumlah ayat :
1.
Islam berasal dari kata "as-silmu" yang artinya damai :
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (61)
"dan
jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya
dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi
Maha mengetahui." ( QS. Al-anfaal:61)
2.
Islam berasal dari
kata "aslama" yang bermakna menyerahkan diri (pasrah) :
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا (125)
"Dan siapakah
yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayanganNya."( QS. An-nisa: 125)
3.
Islam berasal dari
kata "istaslama-mustaslima" yang artinya penyerahan total kepada
allah :
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)
" bahkan mereka pada
hari itu menyerah diri."( QS. Asy-syuara : 89)
4.
Islam berasal dari kata
"saliimun/salim" yang artinya bersih dan suci :
بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ (26)
"kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan hati yang bersih"( QS. Ashaffat:26)
5.
Islam berasal dari
kata "salamun" yang artinya selamat. Berkata nabi Ibrahim :
قَالَ سَلَامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا (47)
"berkata
Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan
memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik
kepadaku."( QS. Maryam:47)[7]
Sedangkan islam secara istilah adalah seperti
yang dirinci oleh para ulama yaitu "kepasrahan kepada allah dengan tauhid,
tunduk kepadanya dengan melaksanakan segala ketaatan, dan berlepas diri dari syirik
dan pelaku pelakunya". Islam dalam pengertian ini mencakup semua ajaran
para rasul.
Adapun istilah islam secara khusus adalah agama
yang diturunkan allah kepada nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam
yang telah menghapuskan syari'at umat-umat terdahulu. Agama para nabi itu
satu(sama), walaupun syariat mereka berbeda beda, dan ini semua tentu sudah
dilandasi hikmah allah ta'ala.
Kemudian, islam yang memiliki cakupan khusus ini
–yang sekarang ini berlaku hingga akhir zaman- dibagun di atas lima pondasi
atau pilar sebagaimana disebutkan dalam hadits jibril yang terkenal yaitu
" islam itu adalah engkau mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, zakat,
puasa, dan haji". Inilah yang biasa kita kenal dengan istilah rukun islam[8].
- Kesimpulan
dari Judul Menghafal Al-qur'an adalah asas dalam pendidikan islam
Maksud dari judul "Menghafal Al-Qur'an
adalah asas dalam pendidikan islam" adalah bahwa menghafal Al-Quran
adalah pondasi pokok dalam pendidikan agama Islam. Yaitu bahwa Al-Qur'an sangat
penting untuk kita pelajari. Baik dengan membacanya, menghafalnya, mengkajinya,
ataupun memahaminya sebagai kurikulum dasar sekolah islam.
II. Hukum Menghafal Al-Qur'an
Menghafal Al-Quran termasuk perkara kifayah
artinya jika sebagian orang sudah melakukan hal ini, maka yang lain gugur
kewajibannya. Jadi, tidaklah wajib bagi setiap individu untuk menghafalkannya
karena tidak ada dalil yang menunjukkan wajibnya hal ini. Tetapi tentu saja
menghafalkan Al-Qur'an adalah suatu hal yang utama. Tidak pernah kita juampai seorang
ulama ahli ijtihad kecuali mereka adalah para penghafal Al-Qur'an. Semoga Allah
memudahkan kita menjadi para penghafal Al-Qur'an. (fatawa Al Imaarot : 53)[9]
III.Tujuan
Mempelajari ( Menghafal ) Al-Qur'an
- Untuk
Memperoleh ilmu
Urgensi
tujuan membaca al quran untuk memperoleh ilmu adalah tujuan dari diturunkannya
al quran yang paling penting dan paling agung serta tujuan dari perintah untuk
membacanya. Bahkan termasuk rentetan pahala dari membaca al quran. Allah ta'ala
berfirman :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (29)
"ini adalah
sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran." ( QS. Shad:29)
Ibnu mas'ud
berkata, " apabila anda menginginkan ilmu maka bukalah al quran ini,
karena didalamnya terkandung ilmu umat terdahulu yang akan datang"
(mushannaf ibnu abi syaibah, al-mu'jam al kabiir karya ath thabarani dan
syu'abu al-iman karya al-baihaqi ).
Ilmu yang kita
inginkan didalam al quran adalah sebagaimana yang diucapkan ibnul qayyim
rahimahullah dalam bait bait syair yang indah:
Ilmu
terbagi menjadi tiga bagian
Dan tidak
ada bagian yang keempat, dan setiap kebenaran memiliki kejelasan
Pertama,
ilmu berkaitan dengan sifat sifat ilah dan perbuatannya
Demikian
juga nama nama ar rahman
Serta
perintah dan larangan yang merupakan bagian dari agamanya
Dan
pahalanya diakhirat merupakan ilmu yang kedua
Dan setiap
yang terdapat di al quran dan as sunnah
Yang datang
dari utusan yang membawa al quran adalah yang ketiganya
- Mempelajari al quran dengan tujuan mengamalkannya
Ali bin abi
thalib berkata, " wahai pembawa alquran ataupun pembawa ilmu; ketahuilah,
bahwa seorang alim (ahli ilmu) adalah orang yang mengamalkan apa yang telah ia
ilmui, dan amalannya sesuai dengan ilmunya. Akan ada sekelompok kaum yang
memiliki ilmu namun tidak melebihi kerongkongan mereka, dan yang tersembunyi
berlainan dengan yang Nampak. Mereka duduk melingkar sambil membanggakan diri
satu sama lain, hingga seseorang akan marah kepada temannya apabila duduk duduk
dengan selainnya ia akan meninggalkannya. Merekalah orang orang yang amalannya
di dalam majelis tersebut tidak pernah naik sampai kepada allah taala" (
at tibyan fii hamlati al quran, kanzul 'ummal).
Dari hasan
al bashri, ia berkata" manusia diperintahkan mengamalkan al quran, maka
jadikanlah bacaannya itu sebagai pengalaman"(tafsiir as sam'aniy,
madaarijus saalikiin, dan talbis iblis:109). Hasan bin ali berkata
"bacalah al quran hingga bisa mencegahmu (melakukan dosa). Bila belum demikian
maka (pada hakikatnya) anda belum membaca."( kanzul 'ummal: 1/2776)
- Bertujuan
untuk bermunajat kepada allah
Dari abu
hurairah radhiyallahu anhu bahwa ia mendengar nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "tidaklah allah mendengarkan sesuatu suara yang baik dari nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melainkan ketika membaguskan bacaan al quran dan
mengeraskannya". ( shahih al bukhari VI/7105, shahih muslim I/792hal 545
).
- Mengharap
pahala
Ada
beberapa nash yang menjelaskan buah pahala dari membaca quran. Diantaranya
adalah hadits dari ibnu mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata "rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya "siapasaja yang membaca
saatu huruf dari kitabullah maka ia akan mendapatkan satu kebaikan, dan satu
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan alif laam
miim adalah satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu
huruf"(diriwayatkan oleh at tirmidzi ia berkata, hadits ini hasan shahih)
Dari abu
umamah radhiyallahu anhu bahwa rasulullah bersabda "bacalah al quran,
karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat
kepada pemiliknya"(sunan at tirmidzi V/2876). Abu hurairah radhiyallahu
anhu berkata, "rumah yang dibacakan al quran didalamnya akan melimpah
kebaikannya, para malaikat akan masuk dan setan setan akan keluar darinya.
Sedangkan rumah yang tidak dibacakan al quran di dalamnya maka akan terasa sempit
bagi penghuninya, setan setan akan masuk dan para malaikat akan keluar
darinya"(az zuhd karya ibnu al Mubarak I/790 hal 273).
- Bertujuan
untuk berobat dengannya
Allah taala
berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (57)
"Hai
manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman."( QS. Yunus:57)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا (82)
"dan
Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian"( QS. Al-israa:82)
Al-Qur'an
adalah obat bagi hati dari berbagai penyakit syahwat dan syubhat serta bisikann
bisikan dengan berbagai macam bentuknya, baik yang memaksa maupun yang tidak[10]. Al quran juga obat bagi
tubuh dari berbagai penyakit. Setiap kali seorang hamba menghadirkan tujuan ini
maka ia akan mendapatkan dua obat yaitu obat ilmu maknawi nafsi (rohani), dan
obat materi untuk tubuh (jasmani), biidznillah[11].
IV.Fadhilah Fadhilah Mempelajari Al Quran (Secara Umum)
- Orang
yang mempelajari, mengajarkan, menghafal, dan mengamalkan al quran
termasuk insan yang terbaik. Rasullallah berkata
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلّمَ القُرْآنَ وَ عَلّمَهُ
"
sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al quran dan mengajarkannya "(
HR. Bukhari )
- Mendapatkan
syafaat dari al quran pada hari kiamat
"
bacalah al quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan
syafaat bagi pembacanya(ahlul quran atau shahibul quran adalah orang yang
membaca (mempelajari) al quran dan mengamalkan hokum hukumnya serta beradab
dengan adab adabnya. lihat bahjatunn nazhirir II/225, 230)( HR. muslim dari abu
umamah al bahili )
- Shahibul
quran akan memperoleh ketinggian derajat di syurga. Dikatakan kepada
shahibul quran di akhirat: "Bacalah al quran dan naiklah ke surga
serta tartilkanlah bacaanmu sebagai mana engkau tartilkan sewaktu didunia.
Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu (di surga) berdasarkan akhir
ayat yang kamu baca". ( HR. imam Tirmidzi, abu dawud, dari abdillah
bin amru bin ash radhiyallahu anhuma) ( hadits ini dihasankan oleh syaikh
Salim al hilali di dalam bahjatun nazhirin II/230, no:1001)
- Orang
yang membaca al quran akan mendapatkan pahala berlipat lipat. Firman allah
azza wa jalla :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ
وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ
تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ
غَفُورٌ شَكُورٌ (30)
29.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi,
30. agar
Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka
dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (Surat
Fatir: 29-30).
- Sakinah
(ketenangan) dan rahmat serta keutamaan akan dikumpulkan kepada orang
orang yang berkumpul untuk membaca al quran. Rasullullah bersabda "
tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumal allah azza wajalla untuk
membaca kitabullah (al quran) dan mereka saling mempelajarinya kecuali
sakinah (ketenangan) akan turun kepada mereka, majlis mereka penuh dengan
rahmat dan para malaikat akan mengelilingi (majlis) mereka serta allah
akan menyebutkan mereka (orang yang ada di majlis tersebut) di hadapan
para malaikat di sisinya". (HR. muslim)
- Bacaan
al quran merupakan "Hilyah" (perhiasan) bagi ahlul iman (orang
yang beriman). Bersabda rasulullah "perumpamaan orang mu'min yang
membaca al quran laksana buah "al utrujah" (semacam jeruk manis)
yang rasanya lezat dan harum aromanya, dan perumpamaan orang mu'min yang
tidak membaca al quran ibarat buah "at tamr" (kurma) rasanya
lezat dan manis namun tidak ada aromanya, dan perumpamaan orang munafiq
yang membaca al quran ibarat "ar raihanah" ( jenis tumbuhan yang
harum) semerbak aromanya (wangi) namun pahit rasanya, dan perumpamaan
orang munafiq yang tidak membaca al quran ibarat buah "al
handhalah" (nama buah) rasanya pahit dan baunya tidak sedap". (
HR. Bukhari, Muslim dari Abi Musa Al Asy'ary radhiyallahu anhu)
- Orang
yang berhak menjadi imam shalat adalah orang yang paling banyak hafalan al
quran dan luas pengetahuannya terhadap ilmu ilmu al quran "orang yang
menjadi imam (dalam shalat) adalah orang yang paling pandai membaca al
quran" (HR. Muslim)[12]
V. Keutamaan Menghafal Al-Qur'an Secara Khusus
a.
Penghafal Al-Qur'an
adalah Shahibul Qur'an
Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan "ketahuilah, makna dari shahibul
Quran adalah orang yang menghafalkannya di hati. Berdasarkan sabda nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi Wasallam "hendaknya yang mengimami sebuah
kaum adalah yang paling aqra' terhadap kitabullah". Aqra' maksudnya adalah
yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung
pada banyak hafalan Al-Qur'annya di dunia. Bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana
disangka sebagian orang. Maka disini kita ketahui keutamaan yang besar bagi
para penghafal Al-Qur'an. Namun dengan syarat untuk mengharap wajah Allah
tabaaraka wa ta'ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta. (Silsilah Ash
Shafihah, 5/281)
b.
Al-Qur'an Akan
Menjadi Syafa'at Bagi Shahibul Qur'an
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "bacalah Al-Qur'an, karena ia akan
datang pada hari kiamat sebagai syafa'at bagi shahibul qur'an"(HR. Muslim
804)
c.
Derajat di Surga
Tergantung Pada Hafalan Qur'an
Semakin
banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di surga
kelak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "akan dikatakan
kepada shahibul Qur'an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan
tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. Karena kedudukanmu
tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca" (HR. Abu Daud 2240,
dishahihkan Al Albani dalam shahih Abi Daud)
d.
Termasuk Sebaik
Baik Manusia
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "sebaik baik kalian adalah yang
mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari 4639)
e.
Allah Mengangkat
Derajat Shahibul Qur'an di Dunia
Rasulullah
bersabda "sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Quran ini
dan menghinakan beberapa kaum yang lain dengannya" (HR. Muslim 817)
f.
Penghafal Al-Qur'an
Lebih Diutamakan Untuk Menjadi Imam
Rasulullah
shllallahu 'alaihi wasallam bersabda "hendaknya yang mengimami sebuah kaum
adalah yang paling aqra' terhadap kitabullah"(HR. Abu Daud 582,
dishahihkan Al Albani dalam shahih Abi Daud)[13]
V. Periode Emas Menghafal Al-Qur'an
Suatu ketika syaikh Al-bani ditanya "usia
berapa usia yang paling afdhal untuk mulai mengajarkan Al-quran kepada
anak?" syaikh Al-bani menjawab "usia yang afdhal untuk mulai
mengajarkan al-quran kepada anak adalah sejak umur tiga tahun. Karena ketika
itu akalnya mulai berkembang, memorinya masih bersih murni, ia masih senang
dengan kisah kisah dan ia masih mudah menuruti apa yang diperintahkan"[14]
VI. Mengintip Para Ulama Pemilik Semangat Qur'ani
- Imam
syafi'i hafal Al-Qur'an pada umur tujuh tahun[15].
- Imam
Ahmad bin Hanbal hafal Al-Qur'an pada umur lima belas tahun[16].
- Imam
An-Nasai hafal Al-Qur'an di Madrasah yang ada di desa kelahirannya ketia
beliau belum menginjak masa remaja[17].
VII. Khatimah & Kesimpulan
Alhamdulillahirabbil 'alamin. Segala puji bagi
Allah, rabb semesta alam. Dan semoga shalawat serta salam tercurah kepada
rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, amma ba'du.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah
memudahkan saya menyusun artikel ini hingga selesai. Sebagai penutup, kami
berpandangan perlu mengemukakan ringkasan dari pembahasan tersebut. Agar
pembahasan ini dapat dicerna, dikuasai, dan diamalkan, insyaallah[18]. Diantara ringkasan
tersebut adalah :
- Al-Qur'an
adalah kalamullah yaitu kitab suci ummat islam yang wajib kita pelajari.
- Adapun
hukum menghafalkannya adalah fardhu kifayah. Tapi kita lebih mengutamakan
untuk menghafalnya.
- Tujuan
mempelajari Al-Qur'an diantaranya Untuk Memperoleh ilmu, Mempelajari al quran dengan tujuan mengamalkannya,
Bertujuan untuk bermunajat kepada allah, Mengharap pahala, dan Bertujuan
untuk berobat dengannya.
- Keutamaan
menghafal Al-Qur'an adalah:
-
Al-Qur'an Akan
Menjadi Syafa'at Bagi Shahibul Qur'an
-
Derajat di Surga
Tergantung Pada Hafalan Qur'an,
-
Penghafal Al Qur'an
Termasuk Sebaik Baik Manusia
-
Allah Mengangkat
Derajat Shahibul Qur'an di Dunia
-
bahwa Penghafal
Al-Qur'an Lebih Diutamakan Untuk Menjadi Imam
-
Periode yang tepat
untuk menghafal adalah ketika masih kecil. Mulai dari umur 3 tahun. Seperti
para ulama yang hafal Al-Qur'an di umur yang masih sangat belia.
- Dari
sini kita simpulkan sesuai dengan judul tulisan ini "MENGHAFAL AL
QUR'AN ADALAH ASAS PENDIDIKAN ISLAM"
Wallahu Waliyyu At-Taufiq
[1]
Dr. Muhammad Khazir Al-Majaalli,(kuala lumpur : daar at tajdid, 2003), h 16.
[2]
Ibid h 16
[6]
Lihat makna islam secara rinci di ma'had-al anshar.or.id
[8]
Ditulis oleh Ustadz Ari Wahyudi, S.Si (alumni ma'had al 'ilmi Yogyakarta)di http://buletin.muslim.or.id./tag/islam
[9]
rumaysho.com/umum/hukum-menghafal-al-quran-460
[10]
Mempraktikkan kunci kunci tadabbur al quran adalah obat yang paling kuat untuk
menghilangkan bisikan bisaikan yang dapat menimbulkan kecemasan dan kesedihan.
[11]
Diambil dari buku "The Mystery Of The Quran Secret Power" karya Dr.
Khalid Abdul Karim Al-Laahim
[13]
Ditulis oleh yulian purnama di muslimah.or.id dengan judul "Mengapa Perlu
Menghafal Al-Qur'an?" bagian pertama
[17]
alsofwah.or.id/cetaktokoh.php?id=179
[18]
Dicontoh dari buku terjemahan "Shalat Tarawih Menurut Tuntunan
Rasulullah" karya syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani penerbit At Tibyan
solo
0 komentar:
Posting Komentar