Spasi Iklan

­
Artikel

Makna Islam dan Iman

"من   بدائع    معاني  الإسلام   والإيمان"
إعداد أبي عائشة عمران رشيد بن نوران بن محمد يوسف أستاويجايا
"Makna Islam dan Iman"

Oleh: Imron Rosyid Astawijaya, Lc
  
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#

Segala puji dan syukur bagi Allah atas limpahan nikmatnya berupa islam dan iman, sholawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam yang menjadi tauladan beserta para shohabat dan keluarganya sang  panutan dalam mengamalkan islam dan iman sebagai bekal pokok untuk mengarungi perjalanan nan panjang.
'Amma ba'du,
Pentingnya Memahami Arti Sebuah Nama
Nama merupakan symbol yang mengungkapkan gambar dan hakikat sesuatu. Ketika kita mendengar sebuah nama "EMAS", maka terbersitlah secara langsung dibenak kita sebuah gambar dan hakikat emas tersebut yang merupakan benda berharga didominasi warna kuning khas yang melambangkan kemakmuran.
Sehingga nama "EMAS" selalu bernilai dimanapun dia berada dan kapanpun zamannya bagi orang yang telah memahami arti sesungguhnya dari makna sebuah emas. Namun bagi seseorang yang tidak memahami arti atau makna dari sebuah "emas" maka dia akan kesulitan untuk mengetahui gambaran serta hakikat sebuah emas, bahkan dia tidak akan tertarik kepada emas.
Begitu juga dalam perihal agama, banyak diantara kita salah dalam memahami hakikat agama yang mulia ini dikarenakan belum mencerna secara benar makna sesungguhnya dari "ISLAM ataupu IMAN" itu sendiri.
Sehingga Islam hanya dikenal dengan istilah radikalisme, terorisme serta penamaan salbiy (negatife) lain yang jauh dari makna Islam yang hak, Padahal Islam adalah agama yang penuh keindahan, kedamaian, cinta kasih, kelembutan dan seluruh hal yang mencakup kunci kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Oleh karena itulah maka penting bagi kita untuk memahami arti atau makna dari nama agama kita yang mulia ini.
Demikianlah kami tuangkan uraian ringkas tentang makna islam dan iman pada beberapa helai kertas ini, berharap berkah dan manfaat bagi manusia umumnya dan kaum muslimin khususnya serta dicatat oleh Allah Ta'ala sebagai amalan kebaikan dan Ampunan disisiNya.

Ahad, 5 Ramadhan 1436 H / 21 juni 2015 M
Ma'had Al-Anshar JAKARTA TIMUR


MAKNA ISLAM

Makna Islam Secara Bahasa ( لُغَةً )
Islam (اِسْلَامٌ) secara bahasa berasal dari bahasa arab (اَسْلَمَ - يُسْلِمُ) yang merupakan pecahan asal kata (سَلِمَ) yang mengandung berbagai macam makna, mari terlebih dahulu kita simak makna dari kata-kata yang berkait dengan asal kata islam (سَ لِ مَ) tersebut;
1.       Ismail Ibn Hammad Al-Jauhariy –rahimahullah- wafat 393 H, beliau memaparkan beberapa arti kata pecahan yang berkaitan dengan kata (سلم)[1] diantara maknanya adalah:
-          Berserah diri (اَلاِسْتِسْلَامُ)
-          Berlepas diri dari aib (اَلْبَرَاءَةُ مِنَ اْلعُيُوْبِ)
-          Memberi makan (اَسْلَفَ فِي طَعَامٍ)
-          Perdamaian (اَلتَّصَالُحُ)
-          Kepatuhan (اِنْقَادٌ)
-          Pensucian kulit jika disamak (سَلَمْتُ اْلجِلْدَ اِذَا دَبَغْتَه بِالسَّلَمِ)

2.       Abul hasan Ahmad Ibn Faris Ibn Zakariya Al-Qozwain (Ibnu Faris) –rahimahullah- wafat tahun 395 H, beliau memaparkan juga beberapa makna pecahan yang berkait dengan kata (سلم)[2] diantaranya:
-          Asma Allah (السّلَامُ اللهُ)
-          Syurga (دَارُالسَّلَامِ الجَنَّةُ)
-          Sehat (الصِّحَّةُ والعَافِيَةُ السلامة)
-          Selamat dari pembangkangan dan penentangan (يُسْلَمُ مِنَ الْإِبَاءِ واْلاِمْتِنَاعِ)
-          Sesuatu yang paling jauh dari kebinasaan (اَبْعَدُ شَيْءٍ مِنَ اْلفَنَاءِ)

3.       Al-Hasan Ibn Muhammad Ibn Mufadhdhal yang dikenal dengan Ar-Rogib Al-Asfahaniy –rahimahullah- wafat 502 H, beliau juga memaparkan beberapa makna yang berkaitan dengan kata (سلم)[3] antara lain:

-          Keselamatan yang hakiki adalah syurga (السَّلَامَةُ اْلحَقِيقِيَةُ لَيْسَتْ إِلَّا فِي اْلجَنَّةِ)
-          Anak tangga untuk penghubung ketempat yang lebih tinggi (اَلسُّلَّمُ مَا يَتَوَصَّلُ بِهِ إِلَى الأِمْكِنَةِ اْلعَالِيَةِ فَيُرْجَى بِهِ السلَامَة)
-          Sebab (اَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ أَيْ سَبَبٌ)

4.       Muhammad Ibn Mukrim Ibn Mandzur Al-Afriqiy Al-Mishriy –rahimahullah- wafat tahun 711 H, memaparkan juga beberapa makna kata yang berkait dengan kata (سلم)[4] diantaranya:

-          Selamat dari kekufuran(سَلِيْمٌ مِنَ الْكُفْرِ)
-          Mengikhlaskan sesuatu (سَلّمَ الشَّيْءَ لِفُلَانٍ أَيْ خَلَّصَهُ)
-          Ruas jari/ tulang Jari (السُّلَامَى)

5.       Muhammad Ibn Ya'qub Al-Fayruz Abadiy –rahimahullah- wafat tahun 817 H,  menuliskan[5] juga beberapa makna kata yang berkait dengan kata (سلم) diantaranya:

-          Aku memberinya lalu dia menerimanya (سَلَّمْتُهُ اِلَيْهِ تَسْلِيْمًا فَتَسَلَّمَهُ أَيْ اَعْطَيْتُهُ فَتَنَاوَلَهُ)
-          Rela (اَلرِّضَا)


Kesimpulan Makna Islam Secara Bahasa
Dari pemaparan sebagian ulama ahli bahasa diatas kita dapati bahwa asal kata "Islam" terlahir dari akar bahasa yang mengandung makna-makna mulia, seperti terhimpun berikut ini;
"Kepatuhan, berserah diri, Pensucian, Berlepas diri dari kufur dan keburukan, Selamat dari pembangkangan, penentangan dan kekufuran, Perdamaian, Sehat, Sebab penghubung kederajat yang tinggi, Mengikhlaskan sesuatu, jemari yang saling memberi dan menerima, Rela, jauh dari kebinasaan, Keselamatan yang hakiki yaitu syurga, dan diantara makna tersebut terdapat Asma Allah yang Mulia yaitu Assalaam"

Makna Islam Secara Istilah   (اِسْطِلَاحًا) [6]
Dari luas serta dalamnya makna islam untuk diungkapkan, banyak para ulama berusaha mendefinisikan makna islam seperti berikut:
1.       Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- wafat 728 H, menjelaskan:
(وَلَفْظُ الإِسْلَامِ يَتَضَمَّنُ اَلاِسْتِسْلَامُ لِلَّهِ وَالسَّلَامَةُ اَلَّتِي هِيَ اَلْإِخْلَاصُ)[7]
Artinya: Dan lafadz Islam mencakup makna penyerahan diri kepada Allah dan keselamatan yaitu keikhlasan.
2.       Ibnu Katsir –rahimahullah- wafat 774 H, berkata:
(مَعْنَى الإِسْلَامِ: اَلْاِسْتِسْلَامُ لِلَّهُ تَعَالَى، اَلْمُتَضَمِّنُ غَايَةُ الْاِنْقِيَادِ وَالذُّلُّ وَالْخُضُوْعُ)[8]
Artinya: Islam adalah Berserah diri kepada Allah yang mencakup ketundukan, kehinaan dan kerendahan.
3.       Almujaddid Syeikh Muhammad Ibn Abdilwahhab -rahimahullah- wafat 1206 H, mengatakan:
 (اَلْإِسْلَامُ هُوَ اَلْاِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ وَاْلاِنْقَيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةُ وَاْلبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَاَهْلِهِ)[9]
Artinya: Islam adalah Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya dan tunduk kepadaNya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.

Kesimpulan Makna Islam Secara Istilah
Makna islam diatas mencakup tiga unsur penting sebagai mana berikut:
·         Berserah diri kepada Allah dengan tauhid (اَلْاِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ):
Menyerahkan sepenuhnya penghambaan diri kita kepada Allah dengan meyakini ketauhidanNya bahwa hanya Allah lah satu-satunya yang memberi rizki menghidupkan dan mematikan serta mengatur alam semesta (tauhid rububiyah), dan Allah lah satu-satunya yang berhak diibadahi (tauhid uluhiyah), dan hanya bagi Allah lah keesaan asma dan sifat yang maha mulia sesuai dengan kesempurnaanNya (tauhid asma dan sifat).

Allah berfirman:
>§ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $tBur $yJåks]÷t/ çnôç7ôã$$sù ÷ŽÉ9sÜô¹$#ur ¾ÏmÏ?y»t6ÏèÏ9 4 ö@yd ÞOn=÷ès? ¼çms9 $wŠÏJy ÇÏÎÈ  
Artinya:
Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya (tauhid rububiyah), Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya (tauhid uluhiyah). Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (tauhid asma sifat)? ( Maryam:65)

Faidah :
Jika Allah adalah tuhan langit dan bumi yang berkuasa atas penciptaan dan penjagaan serta pemberi rahmat rizki dan lain-lain, maka hanya dialah yang berhak kita sembah, yang berhak kita memohon kepadaNya, yang berhak kita bertawakal kepadaNya, yang berhak kita gantungkan segala sesuatau padaNya. Sementara kecerdasan kita, bos atau perusahaan tempat bekerja, pasar tempat berniaga kita itu semua hanya sebagai ujian, apakah kita bersandar kepada semua itu sebagai sekutu Allah atau kita anggap itu hanya perantara sebagai bahan untuk mentauhidkan Allah?

·         Tunduk kepada Allah dengan ketaatan (وَاْلاِنْقَيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةُ):
Tunduk dan patuh dengan ketaatan yang mutlaq untuk syariat  Allah dan tiada pilihan lain kecuali mengedepankan apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya.

Faidah:
Jika ada hal yang bertentangan atau menyelisihi agama dalam kehidupan kita, maka wajib bagi seorang muslim mengedepankan agamanya dan meninggalkan yang lain seperti adat dan kepercayaan nenek moyang atau aturan-aturan yang menyelisihi agama. Karena inilah arti ketundukan dalam islam.

Allah berfirman:
$tBur tb%x. 9`ÏB÷sßJÏ9 Ÿwur >puZÏB÷sãB #sŒÎ) Ó|Ós% ª!$# ÿ¼ã&è!qßuur #·øBr& br& tbqä3tƒ ãNßgs9 äouŽzÏƒø:$# ô`ÏB öNÏd̍øBr& 3 `tBur ÄÈ÷ètƒ ©!$# ¼ã&s!qßuur ôs)sù ¨@|Ê Wx»n=|Ê $YZÎ7B ÇÌÏÈ  
Artinya:
dan tiadalah bagi seorang mukmin dan  mukminah apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara bagi mereka pilihan lain (kecuali mengikuti keputusan Allah dan RasulNya) terhadap urusan mereka,. dan siapa saja mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat dalam kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab:36)

·         Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik (وَاْلبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَاَهْلِهِ)
Menjauhi kesyirikan dan hal-hal yang membawa kepada kesyirikan serta menjauhi dan tidak berloyalitas dengan pelaku syirik sesuai batasan – batasan yang ditetapkan oleh agama.

Allah berfirman:
žw ßÅgrB $YBöqs% šcqãZÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# šcrŠ!#uqムô`tB ¨Š!$ym ©!$# ¼ã&s!qßuur öqs9ur (#þqçR%Ÿ2 öNèduä!$t/#uä ÷rr& öNèduä!$oYö/r& ÷rr& óOßgtRºuq÷zÎ) ÷rr& öNåksEuŽÏ±tã 4 y7Í´¯»s9'ré& |=tFŸ2 Îû ãNÍkÍ5qè=è% z`»yJƒM}$# Nèdy­ƒr&ur 8yrãÎ/ çm÷YÏiB ( óOßgè=Åzôãƒur ;M»¨Zy_ ÌøgrB `ÏB $pkÉJøtrB ã»yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $ygÏù 4 š_ÅÌu ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊuur çm÷Ytã 4 y7Í´¯»s9'ré& Ü>÷Ïm «!$# 4 Iwr& ¨bÎ) z>÷Ïm «!$# ãNèd tbqßsÎ=øÿçRùQ$# ÇËËÈ  
Artinya:  kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang (berloyalitas) dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa ridha terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan Allah itu adalah golongan yang beruntung. (Almujadalah:22)

Makna islam secara syar'i (شَرْعًا)
Makna islam secara syar'i dibagi menjadi 2:

1.       Islam Secara Umum
Adalah seluruh agama atau syariat yang diturunkan oleh Allah kepada para rosul sebelum diutusnya Nabi Muhammad.
Allah berfirman:
!$¯RÎ) $uZø9tRr& sp1uöq­G9$# $pkŽÏù Wèd ÖqçRur 4 ãNä3øts $pkÍ5 šcqŠÎ;¨Y9$# tûïÏ%©!$# (#qßJn=ór& t...
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh para nabi yang islam (menyerahkan diri kepada Allah)…(Al-Maidah:44)
Allah berfirman:
$tB tb%x. ãNŠÏdºtö/Î) $wƒÏŠqåku Ÿwur $|ÏR#uŽóÇnS `Å3»s9ur šc%x. $ZÿÏZym $VJÎ=ó¡B $tBur tb%x. z`ÏB tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$# ÇÏÐÈ  
Artinya:
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus lagi muslim dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk golongan orang-orang musyrik. (Ali Imron:67)
Allah berfirman:
$uZ­/u $uZù=yèô_$#ur Èû÷üyJÎ=ó¡ãB y7s9 `ÏBur !$uZÏF­ƒÍh茠Zp¨Bé& ZpyJÎ=ó¡B y7©9 ...ÇÊËÑÈ  
Artinya:
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang muslim kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat islam (tunduk patuh) kepada Engkau …(Albaqoroh:128)

2.       Islam secara khusus
Adalah islam yang diutus kepada Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wa sallam, Islam yang menghapus seluruh agama sebelumnya, maka siapa saja yang mengikutinya dia tergolong muslim dan siapa saja yang menyelisihinya bukanlah seorang muslim.
Seluruh pengikut para rosul mereka muslim dizaman rosul-rosul mereka, yahudi muslim dimasa Musa alaihi salam, nasrani muslim dimasa Isa alaihi salam, Namun….ketika diutusnya islam ditangan nabi Muhammad maka mereka semua menjadi kafir kecuali mengikuti islam[10].


Allah berfirman:
¨bÎ) šúïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# šúïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# žwÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$#  cÎ*sù ©!$# ßìƒÎŽ|  É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ  
Artinya:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. siapa saja yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(Ali Imron:19)
Allah berfirman:
`tBur Æ÷tGö;tƒ uŽöxî ÄN»n=óM}$# $YYƒÏŠ `n=sù Ÿ@t6ø)ムçm÷YÏB uqèdur Îû ÍotÅzFy$# z`ÏB z`ƒÌÅ¡»yø9$# ÇÑÎÈ  
Artinya:
Dan siapa saja mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imron:85)
Allah berfirman:
 4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4 ... ÇÌÈ  
Artinya:
" …hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu…" (Al-Maidah:3)

Islam juga dimaknakan sebagai rukun-rukunnya:
Islam merupakan syariat yang menghimpun rukun-rukun yang wajib ditegakkan, sehingga akan rusak keislaman seseorang ketika tidak terpenuhi rukun-rukunnya. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saat malaikat Jibril 'Alaihissalam bertanya kepada beliau tentang apa itu islam.
Rasulullah bersabda:
اَلْإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةِ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ السَّبِيلَ
Artinya:
Islam adalah engkau bersyahadat bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya, dan engkau tegakkan sholat, dan engkau tunaikan zakat, dan engkau berpuasa ramadhan dan berhaji jika engkau mampu. (HR.Bukhori dan Muslim)

***

MAKNA IMAN

Asal kata Iman
Iman (إِيْمَانٌ) secara bahasa berasal dari bahasa arab (آمَنَ - يُؤْمِنُ) yang merupakan pecahan asal kata (أ م ن) yang mengandung berbagai macam makna , beberapa makna kata yang berasal dari (أمن) antara lain[11]:
-          Asma Allah Almukmin (اَلْمُؤْمِنُ)[12]
-          Ikrar/pengakuan (إِقْرَارٌ)
-          Pembenaran  (اَلتَّصْدِيْقُ)
-          Amanah yaitu lawan kata khianat (اَلْأَمَانَةُ ضِدُّ اْلخِيَانَةِ)
-          Keadaan aman lawan kata takut (اَلْأَمْنُ ضِّدُ الْخَوْفِ)
-          Tenangnya hati (سُكُوْنُ الْقَلْبِ)
-          Kabulkanlah (آمِيْن مَعْنَهُ اِسْتَجِبْ)[13]
-          Ketenangan jiwa dan hilangnya rasa takut (طُمَأْنِيْنَةُ النَّفْسِ وَزَوَالُ اْلخَوْفِ)
-          Membuatnya aman (آمَنْتُهُ أَيْ جَعَلْتُ لَهُ اَلْأَمْنَ)
-          Sholat  (لَا يُضِيْعُ إِيْمَانَكُمْ  أَيْ صَلَاتِكُمْ)[14]
-          Percaya diri (رَجُلٌ أمنة: يَثِقُ بِكُلِّ أَحَدٍ)
-          Agama (اَلْأَمَانَةُ الدِّيْنُ)[15]

Makna Iman Secara Bahasa  (لُغَةً)
Ada beberapa ungkapan makna iman secara bahasa yang definisikan oleh para ulama, antara lain:
1.        (اَلْإِقْرَارُ أَوْ التَّصْدِيْقُ)
"Pengakuan atau Pembenaran."
2.        (اَلْإِقْرَارُ اَلْقَلْبِي اَلْمُشْتَمِلُ عَلَى أَمْرَيْنِ: 1. اِعْتِقَادُ الْقَلْبِ وهُوَ تَصْدِيْقُهُ بِاْلأَخْبَارِ 2. عَمَلُ الْقَلْبِ وهُوَ إِذْعَانُهُ وَاِنْقِيَادُهُ لِلْأَوَامِرِ)
"Pengikraran/penetapan hati" yang mencakup dua hal:
1.       Keyakinan hati yaitu pembenaran terhadap kabar berita.
2.       Perbuatan hati yaitu ketundukan dan kepatuhan kepada perintah.

Makna Iman Secara Syar'i  (شَرْعًا)
1.       (اَلتَّصْدِيْقُ بِالْقَلْبِ وَالْقَوْلُ بِالِّلسَانِ وَالْعَمَلُ بِالْأَرْكَانِ, يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ  اَلْإِيْمَانُ هُوَ)
Iman adalah Pembenarkan dengan hati, pengucapan dengan lisan, pengamalan dengan anggota tubuh. Iman bisa bertambah dan berkurang.
Imam Al-Ajuriy[16]  –rahimahullah- berkata:
بَابُ اْلقَوْلِ بِأَنَّ اْلِإيْمَانَ تَصْدِيْقٌ بِاْلقَلْبِ، وَإِقْرَارٌ بِالِّلسَانِ، وَعَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ. لَا يَكُوْنُ مُؤْمِناً إِلَّا أَنْ تَجْتَمِعُ فِيْهِ هَذِهِ الْخِصَالِ الثَّلَاثِ
Artinya: "Bab Perkataan Bahwa Iman Adalah Pembenaran Dengan Hati, Dan Ikrar Dengan Lisan, Dan Pengamalan Dengan Anggota tubuh. Seseorang tidak menjadi mu'min (beriman) kecuali terkumpul padanya tiga hal tersebut".
2.       (قَوْلٌ وَعَمَلٌ, قَوْلُ الْقَلْبِ وَاللِّسَانِ, وَعَمَلُ الْقَلْبِ وَاللِّسَانِ وَالْجَوَارِحِ اَلْإِيْمَانُ) [17]
Iman adalah perkataan dan perbuatan, perkataan hati dan perkataan lisan, perbuatan hati dan perbuatan lisan serta perbuatan anggota badan.
Penjelasan:
Definisi iman diatas mencakup lima unsur penting menurut pandangan aqidah ahlusunnah waljama'ah;
1.       Perkataan Hati (قَوْلُ الْقَلبِ).
Yaitu Membenarkan dengan hati dan meyakininya (التَّصْدِيْقُ وَإِيْقَانِهِ).

Allah berfirman:
Ï%©!$#ur uä!%y` É-ôÅ_Á9$$Î/ s-£|¹ur ÿ¾ÏmÎ/   y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqà)­GßJø9$# ÇÌÌÈ   
Artinya:
dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (Az-Zumar:33).

Allah berfirman:
šÏ9ºxx.ur ü̍çR zOŠÏdºtö/Î) |Nqä3n=tB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur tbqä3uÏ9ur z`ÏB tûüÏYÏ%qßJø9$# ÇÐÎÈ  
Artinya:
dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (kami memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang yakin. (Q.S Al-An'am:75)


2.       Perkataan Lisan (قَوْلُ الِّلسَانِ).
Yaitu melafadzkan atau mengucapkan keimanan itu dengan lisan.
Contoh:
Mengatakan saya beriman kepada Allah dan mengucapkan dua kalimat syahadat serta ikrar atau menetapkan segala konsekwensi yang terkandung dalam dua kalimat syahadat tersebut.

Allah berfirman:
(#þqä9qè% $¨YtB#uä «!$$Î/ !$tBur tAÌRé& $uZøŠs9Î) !$tBur tAÌRé& #n<Î) zO¿Ïdºtö/Î) Ÿ@ŠÏè»oÿôœÎ)ur t,»ysóÎ)ur z>qà)÷ètƒur ÅÞ$t6óF{$#ur !$tBur uÎAré& 4ÓyqãB 4Ó|¤ŠÏãur !$tBur uÎAré& šcqŠÎ;¨Y9$# `ÏB óOÎgÎn/§ Ÿw ä-ÌhxÿçR tû÷üt/ 7tnr& óOßg÷YÏiB ß`øtwUur ¼çms9 tbqãKÎ=ó¡ãB ÇÊÌÏÈ  
Artinya:
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. (Al-Baqarah: 136)

Allah berfirman:
Ÿwur à7Î=ôJtƒ šúïÏ%©!$# šcqããôtƒ `ÏB ÏmÏRrߊ spyè»xÿ¤±9$# žwÎ) `tB yÍky­ Èd,ysø9$$Î/ öNèdur tbqßJn=ôètƒ ÇÑÏÈ  
Artinya: "dan sesembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang bersaksi dengan yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)." (Q.S Az-Zukhru:86)





Rasulullah bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَلَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَأَنّيِ رَسُوْلُ اللهِ
Artinya:
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan aku adalah utusanNya. (H.R. Bukhori dan Muslim)

3.       Amalan/perbuatan Hati (عَمَلُ القَلْبِ).
Yaitu amalan atau perbuatan yang dilakukan oleh hati.
Contoh:
Niat dan ikhlas, ketundukan, kecintaan, Takut, harapan kepada Allah, tawakal dll.

Allah berfirman:
!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ  
Artinya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah:5)

Allah berfirman:
$tBur >tnL{ ¼çnyYÏã `ÏB 7pyJ÷èÏoR #tøgéB ÇÊÒÈ   žwÎ) uä!$tóÏGö/$# Ïmô`ur ÏmÎn/u 4n?ôãF{$# ÇËÉÈ  
Artinya:
Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. (Al-Lail:19-20)
                Rasulullah bersabda:
أَوْثَقُ عُرَى الإِيمَانِ الْحُبُّ فِي الله ، وَالْبُغْضُ فِي الله
Artinya:
Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.(H.R At-Thobaroniy)

4.       Amalan/perbuatan Lisan (عَمَلُ اللِّسَانِ).
Contoh:
Tilawah qur'an, berdzikir tasbih, tahmid, takbir, do'a, istighfar dan lainnya yang dilakukan oleh lisan.
Allah berfirman:
ã@ø?$#ur !$tB zÓÇrré& y7øs9Î) `ÏB É>$tGÅ2 šÎn/u ( Ÿw tAÏdt7ãB ¾ÏmÏG»yJÎ=s3Ï9 `s9ur yÅgrB `ÏB ¾ÏmÏRrߊ #YystGù=ãB ÇËÐÈ  
Artinya:
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, Yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padanya. (Q.S. Al-Kahfi:27)

Allah berfirman:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#râè0øŒ$# ©!$# #[ø.ÏŒ #ZŽÏVx. ÇÍÊÈ  
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. (Q.S: Al-Kahfi: 41)





5.       Amalan /perbuatan anggota tubuh (عَمَلُ الْجَوَارِحِ).
Contoh:
Sholat, berjalan pada sesuatu yang diridhoi Allah, haji, jihad dan semacamnya yang dilakukan oleh anggota tubuh.

Allah berfirman:
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qãèŸ2ö$# (#rßàfó$#ur (#rßç6ôã$#ur öNä3­/u (#qè=yèøù$#ur uŽöyø9$# öNà6¯=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ) ÇÐÐÈ  
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebaikan, supaya kamu termasuk orang-orang yang menang." (Q.S. Al-Hajj: 77)

Faidah:
Kelima unsur yang tercakup dalam iman ini tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu[18], karena begitu eratnya kaitan iman dan ilmu.
Allah berfirman:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû Ä§Î=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×ŽÎ7yz ÇÊÊÈ  
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadalah:11)
Didalam ayat tersebut Allah menyandingkan iman dan ilmu dengan menyebutkan keutamaan yang ada pada keduanya yaitu derajat yang tinggi.  
Allah berfirman:
žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ  
Artinya:
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al-Ashr:3)
Dalam surat ini Allah menjelaskan syarat orang-orang yang tidak akan merugi dalam hidupnya diantaranya adalah Iman yang oleh sebagian ahli tafsir ditafsirkan sebagai ilmu, karena tidak mungkin mereka diperintahkan beriman dan beramal kecuali dengan ilmu[19].
Al Imam Ibnu Qoyim –rahimahullah- berkata:
(فَإنَّ الِإيْمَانَ عِلْمٌ وعَمَلٌ وَالْعَمَلُ ثَمْرَةُ الْعِلْمِ وَهُوَ نَوْعَانِ : عَمَلٌ الْقَلْبِ -حُبًّا وَبُغْضًا- وَيَتَرَتَّبُ عَلَيْهِمَا عَمَلُ الْجَوَارِحِ)[20]
"Maka sesungguhnya iman adalah ilmu dan amal. Dan amal adalah buah dari ilmu yang terbagi menjadi dua: amalan hati -cinta dan benci- yang keduanya melahirkan amalan tubuh".
Iman juga dimaknakan sebagai rukun-rukunnya:
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa Malaikat Jibril juga bertanya kepada Rasulullah tentang apa itu iman.
Rasulullah bersabda:
الإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنُ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya:
Iman adalah Engkau beriman kepada Allah, dan malaikatNya, dan kitab-kitabNya, dan para rosulNya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepada taqdir yang baik dan yang buruk. (H.R. Bukhori dan Muslim)

Iman Itu Bertambah Dan Berkurang[21] (اَلْإِيْمَانُ يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ).
Ini merupakan aqidah ahlusunnah yang wajib kita imani bahwa iman itu bisa bertambah berkurang. Iman akan bertambah seiring dengan keta'atan yang kita lakukan dan iman akan melemah seiring maksiat dan dosa yang bergelimang.
Dalil-dalil bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang:
Dalil Dari Al-Qur'an
1.       Allah berfirman:
$yJ¯RÎ) šcqãZÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# #sŒÎ) tÏ.茠ª!$# ôMn=Å_ur öNåkæ5qè=è% #sŒÎ)ur ôMuÎ=è? öNÍköŽn=tã ¼çmçG»tƒ#uä öNåkøEyŠ#y $YZ»yJƒÎ) 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=©.uqtGtƒ ÇËÈ  
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhan merekalah mereka bertawakkal. (Q.S. Al-Anfal:2)

2.       Allah berfirman:
tûïÏ%©!$# tA$s% ãNßgs9 â¨$¨Z9$# ¨bÎ) }¨$¨Z9$# ôs% (#qãèuKy_ öNä3s9 öNèdöqt±÷z$$sù öNèdyŠ#tsù $YZ»yJƒÎ) (#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# zN÷èÏRur ã@Å2uqø9$# ÇÊÐÌÈ  
Artinya:
(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung".(Ali 'Imron:173)

3.       Allah berfirman:
uqèd üÏ%©!$# tAtRr& spoYÅ3¡¡9$# Îû É>qè=è% tûüÏZÏB÷sßJø9$# (#ÿrߊ#yŠ÷zÏ9 $YZ»yJƒÎ) yì¨B öNÍkÈ]»yJƒÎ) 3 ¬!ur ßŠqãZã_ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 tb%x.ur ª!$# $¸JÎ=tã $VJÅ3ym ÇÍÈ  

Artinya:
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah dengan  keimanan mereka (yang telah ada). dan milik Allah-lah tentara langit dan bumi, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Fath:4)

4.       Allah berfirman:
$tBur !$uZù=yèy_ |=»ptõ¾r& Í$¨Z9$# žwÎ) Zps3Í´¯»n=tB   $tBur $uZù=yèy_ öNåksE£Ïã žwÎ) ZpuZ÷FÏù tûïÏ%©#Ïj9 (#rãxÿx. z`É)øŠtFó¡uŠÏ9 tûïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# yŠ#yŠ÷tƒur tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä $YZ»uKƒÎ)  
Artinya:
dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya …(Al-Muddatsir:31)

5.       Allah berfirman:
§NèO $uZøOu÷rr& |=»tGÅ3ø9$# tûïÏ%©!$# $uZøŠxÿsÜô¹$# ô`ÏB $tRÏŠ$t7Ïã ( óOßg÷YÏJsù ÒOÏ9$sß ¾ÏmÅ¡øÿuZÏj9 Nåk÷]ÏBur ÓÅÁtFø)B öNåk÷]ÏBur 7,Î/$y ÏNºuŽöyø9$$Î/ ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 4 šÏ9ºsŒ uqèd ã@ôÒxÿø9$# çŽÎ7x6ø9$# ÇÌËÈ   àM»¨Zy_ 5bôtã $pktXqè=äzôtƒ tböq¯=ptä $pkŽÏù ô`ÏB uÍr$yr& `ÏB 5=ydsŒ #Zsä9÷sä9ur ( öNåkޝ$t7Ï9ur $pkŽÏù ÖƒÌym ÇÌÌÈ  
Artinya:
kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang mendahului berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar. (Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera. (Fathir:32-33)
Didalam ayat 32 diatas Allah menjelaskan tentang iman yang bertingkat-tingkat:
1.       Iman yang rendah yaitu mereka yang mendzolimi (menganiaya) diri sendiri dengan maksiat selain kekafiran.
2.       Iman yang pertengahan yaitu mereka yang lalai terhadap kewajiban namun tetap meninggalkan yang haram.
3.       Iman yang tinggi yaitu mereka yang berlomba lebih dahulu berbuat kebaikan dengan melaksanakan yang wajib, memperbanyak yang sunnah, meninggalkan yang haram dan yang makruh[22].
Kemudian diayat berikutnya ayat 33 Allah menjelaskan bahwa ketiga kelompok tersebut masuk kedalam surge, ini adalah dalil yang kuat bahwa iman itu bertingkat-tingkat dan bisa bertambah juga bisa berkurang.

Dalil Dari Sunnah
1.       Rasulullah bersabda:
اَلْإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً, فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله, وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ وَالْحَيَاءُ مِنَ الْإِيْمَانِ
Artinya:
Iman itu memiliki enam puluh atau tujuh puluh lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan laa ilaha illallah dan yang paling bawah adalah menyingkirkan aral dari jalanan, dan malu adalah bagian dari iman. (H.R. Bukhari dan Muslim)
2.       Rasulullah bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
Artinya:
Mukmin yang paling sempurna imannya adalah adalah mukmin yang paling baik akhlaknya. (H.R. Ahmad, ibnu abi Syaibah, Abu Dawud, At-Tirmidziy dll dishahihkan oleh Syaikh Albani)

3.       Rasulullah bersabda:                                                                                          
لاَ يَزْنِى الزَّانِى حِينَ يَزْنِى وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلاَ يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلاَ يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلاَ يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ.
Artinya:
Tidaklah seorang  pezina berzina melainkan dia memiliki iman pada saat berzina, dan tidaklah peminum khomar(arak) melainkan dia memiliki iman saat meminumnya, dan tidaklah pencuri mencuri melainkan dia memiliki iman saat mencuri, dan tidaklah seorang pembegal  sementara orang melihat kepadanya melainkan dia memiliki iman saat membegal. (H.R Bukhori dan Muslim)
Hadits diatas menjelaskan bahwa seseorang tetap dikatakan beriman (mu'min) meskipun terkadang melakukan maksiat-maksiat sehingga imannya berkurang atau lemah, namun jika mereka bertaubat dan meninggalkan maksiat-maksiat tersebut maka imannya akan kembali bertambah dan menguat[23].

4.       Rasulullah bersabda:
تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا فَأَىُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ وَأَىُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ حَتَّى تَصِيرَ عَلَى قَلْبَيْنِ عَلَى أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا فَلاَ تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ وَالآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لاَ يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلاَّ مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ.
Artinya:
Fitnah-fitnah (dosa) itu menghampiri hati seperti tikar sehelai demi sehelai. Maka setiap kali hati  menerimanya (melakukan dosa)  maka akan membekas sebuah titik hitam, dan setiap hati yang menginkarinya (tidak melakukan dosa itu)  maka akan membekas titik putih. Hingga menjadi dua jenis hati, hati putih mengkilau maka fitnah itu tidak akan bisa mencelakakannya selagi langit dan bumi ada, yang kedua hati yang hitam pekat bagaikan bejana yang telungkup, hati ini tak kenal kebaikan dan tak pula mengingkari kemungkaran kecuali hawa nafsu yang diturutinya. (H.R Muslim)
dan masih banyak lagi dalil-dalil lainnya dalam permasalahan ini[24], yang jika diamati dalil-dalil tersebut kita akan dapati hikmah dan faidah untuk meningkatkan keimanan kita.



Penutup:
Inilah penjelasan ringkas seputar makna islam dan iman jika ditinjau dari penamaannya. Sementara Islam atau Iman secara kafah mencakup segala penjelasan aspek kehidupan dari aqidah, akhlak, muamalah serta hukum-hukum yang tertuang dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih secara umum dan terperinci.
Semoga taufiq dan hidayah Allah selalu menyapa kita dalam memahami agama ini, mengamalkan dan mendakwahkannya diatas titian emas para salafussholih ahlusunnah waljamaah. Allahu Ta'ala A'lam.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
ßôJysø9$# ¬! Å_Uu šúüÏJn=»yèø9$#



[1] Dalam Kitabnya Mu'jam asshihah, Penerbit Darul'ilmi lilmalayin, Tahqiq Ahmad Abdulghofur 'Athor.
[2] Dalam Kitabnya maqoyisullughoh hal. 90 juz 3, Penerbit Darulfiqri, Tahqiq Abdussalam Muhammad Harun.
[3] Dalam Kitabnya mufrodat alfadz alqur'an hal. 421-423 Penerbit Darulqolam, Tahqiq Shofwan 'Adnan Dawudiy.
[4] Dalam Kitabnya mu'jam lisan al'arab
[5] Dalam kitabnya Al-Qomus Al-Muhith, Hal. 1121-1122, Penerbit Muassasah Arrisalah, Tahqiq Muhammad Naim Al'urqususiy.
[6] Maksudnya adalah istilah-istilah yang didefinisikan oleh para ulama.
[7] Kitab al iman al awsath ibnu taimiyah, Hal. 170, Cetakan Pertama Penerbit Daruthoyibah, Tahqiq Abu Yahya Mahmud Abu Syn.
[8] Fathu Almajid Syarah kitab tauhid Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Hal. 30, Tahqiq Asyrah bin Abdulmaqsud, Penerbit Muassasah Qurtubah, Kairo.
[9] Kitab usul tsalatsah syaikh Muhammad ibn abdilwahab, Hal. 13 Cetakan Pertama, Penerbit Darulatsar Kairo-Mesir.
[10] Syarah kitab usul tsalatsah Syaikh Muhammad sholih ibn utsaimin, hal 20 cetakan kedua, Penerbit Dar Tsariya.
[11] Kitab Maqoyisullughoh Ibnu Faris hal.133-136 juz 1, Mukhtarushihhah karya Imam Muhammad ibn Abi Bakr Ibn Abdilqodir Ar-Razi hal. 11, Penerbit Maktabah lubnan Beirut, Mufradat alfadzulqur'an Ar-Raghib hal.90-91, Lisan Al-Arab Ibnu Mandzur.
[12] Surat Al-Hasyr:23.
[13] Dikatakan "amin/kabulkanlah" karena ketengan hati akan dapat dirasakan jika do'a kita terkabul.
[14] Surat Al-Baqoroh:143, Tafsir Ibnu Katsir Hal. 462 jilid 1 Penerbit Daruthoyibah Riyadh, Tahqiq Samiy Ibn Muhammad Assalamah.
[15] Surat Al-Ahzab: 27, Tafsir Ad-Dur Al-Mantsur Imam Suyutiy, hal 670 Jilid 6, Penerbit Darulfikr- Beirut 1993.
[16] Kitab Asy-Syari'ah, Imam Abu bakr Muhammad ibn Al-Husein Al-Ajuriy, Hal. 611, Penerbit Darulwathon Riyad, Tahqiq Dr. Abdullah Ibn Umar Ibn Sulaiman Addamijiy.
[17] bahsulmufid pendamping syarah kitab At-Thohawiyah bab iman, Syaikh Dr. Malik Husein.
[18] Bahwa tidak ada kata terlambat untuk selalu belajar demi memperbaiki keimanan dan kebahagiaan yang hakiki. Tidak boleh sombong, malu dan malas dalam menuntut ilmu.
[19] Lihat tafsir Al-Karimirrahman As-Sa'diy, hal. 893. Cetakan Pertama Penerbit Dar Ibn Hazm, Beirut.
[20] Ighotsatullahfan karya Ibnu Qoyyim, juz 2 hal.826 cetakan pertama, penerbit Dar Ibnu Al-Jauzi.
[21] Dari sini banyak firqoh sesat dalam memahami iman. Khowarij (kelompok yang suka mengkafirkan muslimin) berkeyakinan bahwa iman ini satu keutuhan yang tidak berkurang dan bertambah, karena bagi mereka iman yang berkurang itu langsung kafir.
[22] Lihat Tafsir Al-Karimirrahman Syaikh Abdurrahman Ibn Nashir As-Sa'diy, Hal.657.
[23] Hadits inipun merupakan dalil kuat untuk membantah kesesatan kelompok takfiri yang mengatakan bahwa pelaku maksiat adalah kafir keluar dari islam.
[24] Silahkan lihat kitab ziyadatul iman wa nuqshonihi wa hukmu istisna' fihi, Syaikh Prof. Dr. Abdurrozzaq Al-Abbad.
  • Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Makna Islam dan Iman Rating: 5 Reviewed By: Al Anshar Al Islamiy