بسم الله الرحمن الرحيم
Muqaddimah
Segala puji dan syukur bagi Allah atas limpahan
nikmatnya berupa islam dan iman, sholawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad
shallallohu 'alaihi wa sallam yang menjadi tauladan beserta para shohabat dan
keluarganya sang panutan dalam
mengamalkan islam dan iman sebagai bekal pokok untuk mengarungi perjalanan nan
panjang.
'Amma ba'du,
Pentingnya Memahami Arti Sebuah Nama
Nama merupakan symbol
yang mengungkapkan gambar dan hakikat sesuatu. Ketika kita mendengar sebuah
nama "EMAS", maka terbersitlah secara langsung dibenak kita sebuah
gambar dan hakikat emas tersebut yang merupakan benda berharga didominasi warna
kuning khas yang melambangkan kemakmuran.
Sehingga nama
"EMAS" selalu bernilai dimanapun dia berada dan kapanpun zamannya bagi
orang yang telah memahami arti sesungguhnya dari makna sebuah emas. Namun
bagi seseorang yang tidak memahami arti atau makna dari sebuah "emas"
maka dia akan kesulitan untuk mengetahui gambaran serta hakikat sebuah emas,
bahkan dia tidak akan tertarik kepada emas.
Begitu juga dalam perihal
agama, banyak diantara kita salah dalam memahami hakikat agama yang mulia ini
dikarenakan belum mencerna secara benar makna sesungguhnya dari "ISLAM
ataupu IMAN" itu sendiri.
Sehingga Islam hanya
dikenal dengan istilah radikalisme, terorisme serta penamaan salbiy
(negatife) lain yang jauh dari makna Islam yang hak, Padahal Islam adalah agama
yang penuh keindahan, kedamaian, cinta kasih, kelembutan dan seluruh hal yang
mencakup kunci kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Oleh karena itulah maka
penting bagi kita untuk memahami arti atau makna dari nama agama kita yang
mulia ini.
Demikianlah kami tuangkan
uraian ringkas tentang makna islam dan iman pada beberapa helai kertas ini,
berharap berkah dan manfaat bagi manusia umumnya dan kaum muslimin khususnya
serta dicatat oleh Allah Ta'ala sebagai amalan kebaikan dan Ampunan disisiNya.
Ahad,
5 Ramadhan 1436 H / 21 juni 2015 M
Ma'had
Al-Anshar JAKARTA TIMUR
DEFINISI ISLAM (تَعْرِيْفُ الْإِسْلِامِ)
Makna Islam Secara Bahasa (
لُغَةً )
Islam (اِسْلَامٌ) secara bahasa berasal dari bahasa arab (اَسْلَمَ - يُسْلِمُ) yang merupakan
perubahan kata (سَلِمَ) yang mengandung
berbagai macam makna, mari terlebih dahulu kita simak makna dari kata-kata yang
berkait dengan asal kata islam (سَ لِ مَ) tersebut;
1. Ismail Ibn Hammad Al-Jauhariy –rahimahullah- wafat 393 H, beliau
memaparkan beberapa arti kata pecahan yang berkaitan dengan kata (سلم)[1]
diantara maknanya adalah:
-
Berserah diri (اَلاِسْتِسْلَامُ)
-
Berlepas diri dari aib (اَلْبَرَاءَةُ مِنَ اْلعُيُوْبِ)
-
Memberi makan (اَسْلَفَ فِي طَعَامٍ)
-
Perdamaian (اَلتَّصَالُحُ)
-
Kepatuhan (اِنْقَادٌ)
2. Abul hasan Ahmad Ibn Faris Ibn Zakariya Al-Qozwain (Ibnu Faris)
–rahimahullah- wafat tahun 395 H, beliau memaparkan juga beberapa makna pecahan
yang berkait dengan kata (سلم)[2]
diantaranya:
-
Asma Allah (السّلَامُ اللهُ)
-
Syurga (دَارُالسَّلَامِ الجَنَّةُ)
-
Sehat (الصِّحَّةُ والعَافِيَةُ السلامة)
-
Selamat dari pembangkangan
dan penentangan (يُسْلَمُ مِنَ الْإِبَاءِ واْلاِمْتِنَاعِ)
-
Sesuatu yang paling jauh
dari kebinasaan (اَبْعَدُ شَيْءٍ مِنَ اْلفَنَاءِ)
3. Al-Hasan Ibn Muhammad Ibn Mufadhdhal yang dikenal dengan
Ar-Rogib Al-Asfahaniy –rahimahullah- wafat 502 H, beliau juga memaparkan
beberapa makna yang berkaitan dengan kata (سلم)[3]
antara lain:
-
Keselamatan yang hakiki
adalah syurga (السَّلَامَةُ اْلحَقِيقِيَةُ لَيْسَتْ إِلَّا
فِي اْلجَنَّةِ)
-
Anak tangga untuk
penghubung ketempat yang lebih tinggi (اَلسُّلَّمُ مَا يَتَوَصَّلُ بِهِ إِلَى الأِمْكِنَةِ
اْلعَالِيَةِ فَيُرْجَى بِهِ السلَامَة)
-
Sebab (اَوْ سُلَّمًا فِي السَّمَاءِ أَيْ سَبَبٌ)
4. Muhammad Ibn Mukrim Ibn Mandzur Al-Afriqiy Al-Mishriy –rahimahullah-
wafat tahun 711 H, memaparkan juga beberapa makna kata yang berkait dengan kata
(سلم)[4]
diantaranya:
-
Selamat dari kekufuran(سَلِيْمٌ مِنَ الْكُفْرِ)
-
Mengikhlaskan sesuatu (سَلّمَ الشَّيْءَ لِفُلَانٍ أَيْ خَلَّصَهُ)
5. Muhammad Ibn Ya'qub Al-Fayruz Abadiy –rahimahullah- wafat tahun
817 H, menuliskan[5]
juga beberapa makna kata yang berkait dengan kata (سلم) diantaranya:
-
Aku memberinya lalu dia menerimanya
(سَلَّمْتُهُ اِلَيْهِ تَسْلِيْمًا فَتَسَلَّمَهُ
أَيْ اَعْطَيْتُهُ فَتَنَاوَلَهُ)
-
Rela (اَلرِّضَا)
Kesimpulan Makna Islam
Secara Bahasa
Dari
pemaparan sebagian ulama ahli bahasa diatas kita dapati bahwa asal kata
"Islam" terlahir dari akar bahasa yang mengandung makna-makna mulia,
seperti terhimpun berikut ini;
"Kepatuhan, berserah
diri, Pensucian, Berlepas diri dari kufur dan keburukan, Selamat dari
pembangkangan, penentangan dan kekufuran, Perdamaian, Sehat, Sebab penghubung
kederajat yang tinggi, Mengikhlaskan sesuatu, jemari yang saling memberi dan
menerima, Rela, jauh dari kebinasaan, Keselamatan yang hakiki yaitu syurga, dan
diantara makna tersebut terdapat Asma Allah yang Mulia yaitu Assalaam"
Dari luas serta dalamnya makna islam untuk
diungkapkan, banyak para ulama berusaha mendefinisikan makna islam seperti
berikut:
1. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- wafat 728 H,
menjelaskan:
(وَلَفْظُ الإِسْلَامِ يَتَضَمَّنُ
اَلاِسْتِسْلَامُ لِلَّهِ وَالسَّلَامَةُ اَلَّتِي هِيَ اَلْإِخْلَاصُ)[7]
Artinya: Dan lafadz Islam
mencakup makna penyerahan diri kepada Allah dan keselamatan yaitu keikhlasan.
2. Ibnu Katsir –rahimahullah- wafat 774 H, berkata:
(مَعْنَى الإِسْلَامِ:
اَلْاِسْتِسْلَامُ لِلَّهُ تَعَالَى، اَلْمُتَضَمِّنُ غَايَةُ الْاِنْقِيَادِ وَالذُّلُّ
وَالْخُضُوْعُ)[8]
Artinya: Islam adalah
Berserah diri kepada Allah yang mencakup ketundukan, kehinaan dan kerendahan.
3. Almujaddid Syeikh Muhammad Ibn Abdilwahhab -rahimahullah- wafat
1206 H, mengatakan:
(اَلْإِسْلَامُ هُوَ اَلْاِسْتِسْلَامُ لِلهِ
بِالتَّوْحِيْدِ وَاْلاِنْقَيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةُ وَاْلبَرَاءَةُ مِنَ
الشِّرْكِ وَاَهْلِهِ)[9]
Artinya:
Islam adalah Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya dan tunduk
kepadaNya dengan ketaatan dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.
Kesimpulan Makna Islam Secara Istilah
Makna islam diatas mencakup tiga unsur penting sebagai mana
berikut:
·
Berserah diri kepada
Allah dengan tauhid (اَلْاِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ):
Menyerahkan sepenuhnya penghambaan
diri kita kepada Allah dengan meyakini ketauhidanNya bahwa hanya Allah
lah satu-satunya yang memberi rizki menghidupkan dan mematikan serta mengatur
alam semesta (tauhid rububiyah), dan Allah lah satu-satunya yang berhak
diibadahi (tauhid uluhiyah), dan hanya bagi Allah lah keesaan asma dan
sifat yang maha mulia sesuai dengan kesempurnaanNya (tauhid asma dan sifat).
Allah berfirman:
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا
بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا
(65(
Artinya:
Tuhan langit dan bumi dan
apa-apa yang ada di antara keduanya (tauhid rububiyah), Maka sembahlah
Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya (tauhid uluhiyah).
Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (tauhid asma sifat)?
( Maryam:65)
Faidah :
Jika Allah adalah tuhan
langit dan bumi yang berkuasa atas penciptaan dan penjagaan serta pemberi
rahmat rizki dan lain-lain, maka hanya dialah yang berhak kita
sembah, yang berhak kita memohon kepadaNya, yang berhak kita bertawakal
kepadaNya, yang berhak kita gantungkan segala sesuatu padaNya.
·
Tunduk kepada Allah
dengan ketaatan (وَاْلاِنْقَيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةُ):
Tunduk dan patuh dengan
ketaatan yang mutlaq untuk syariat Allah
dan tiada pilihan lain kecuali mengedepankan apa yang telah ditetapkan oleh
Allah dan RasulNya.
Faidah:
Jika ada hal yang
bertentangan atau menyelisihi agama dalam kehidupan kita, maka wajib
bagi seorang muslim mengedepankan agamanya dan meninggalkan yang lain seperti
adat dan kepercayaan nenek moyang atau aturan-aturan yang menyelisihi agama.
Karena inilah arti ketundukan dalam islam.
Allah berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ
إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا (36)
Artinya:
dan tiadalah bagi seorang
mukmin dan mukminah apabila Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara bagi mereka pilihan lain (kecuali
mengikuti keputusan Allah dan RasulNya) terhadap urusan mereka,. dan siapa saja
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat dalam kesesatan
yang nyata. (Al-Ahzab:36)
·
Berlepas diri dari
syirik dan pelaku syirik (وَاْلبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَاَهْلِهِ)
Menjauhi kesyirikan dan
hal-hal yang membawa kepada kesyirikan serta menjauhi dan tidak berloyalitas dengan
pelaku syirik sesuai batasan – batasan yang ditetapkan oleh agama.
Allah berfirman:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا
آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ
فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
(22(
Artinya:
kamu tak akan mendapati
kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, (dalam keadaan) saling
berkasih-sayang (berloyalitas) dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan
yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap
mereka, dan merekapun merasa ridha terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka
Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan Allah itu adalah
golongan yang beruntung. (Almujadalah:22)
Makna islam secara
syar'i (شَرْعًا)
Makna islam secara syar'i
dibagi menjadi 2:
1. Islam Secara Umum
Adalah
seluruh agama atau syariat yang diturunkan oleh Allah kepada para rosul sebelum
diutusnya Nabi Muhammad.
Allah berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا
هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh para nabi yang
islam (menyerahkan diri kepada Allah)…(Al-Maidah:44)
Allah berfirman:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا
نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(67(
Artinya: Ibrahim bukan
seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi Dia adalah seorang
yang lurus lagi muslim dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk golongan
orang-orang musyrik. (Ali Imron:67)
Allah berfirman:
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (128(
Artinya:
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah
Kami berdua orang muslim kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak
cucu Kami umat islam (tunduk patuh) kepada Engkau …(Albaqarah:128)
2. Islam secara khusus
Adalah
islam yang diutus kepada Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wa sallam, Islam yang
menghapus seluruh agama sebelumnya, maka siapa saja yang mengikutinya dia
tergolong muslim dan siapa saja yang menyelisihinya bukanlah seorang muslim.
Seluruh
pengikut para rasul mereka muslim dizaman rasul-rasul mereka, yahudi muslim
dimasa Musa alaihi salam, nasrani muslim dimasa Isa alaihi salam, Namun….ketika
diutusnya islam ditangan nabi Muhammad maka mereka semua menjadi kafir kecuali
mengikuti islam[10].
Faidah:
Dengan demikian kita
serukan kepada seluruh manusia untuk mempelajari islam dan masuk kepada agama
kedamaiaan yang hakiki ini.
Allah berfirman:
¨bÎ)
úïÏe$!$#
yYÏã
«!$#
ÞO»n=óM}$#
3 $tBur
y#n=tF÷z$#
úïÏ%©!$#
(#qè?ré&
|=»tGÅ3ø9$#
wÎ)
.`ÏB
Ï÷èt/
$tB
ãNèduä!%y`
ÞOù=Ïèø9$#
$Jøót/
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا
اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ
بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
(19(
Artinya:
Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah
diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. siapa saja yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(Ali Imron:19)
Allah berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا
فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (85)
Artinya:
Dan siapa saja mencari
agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imron:85)
Allah berfirman:
الْيَوْمَ
أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ
دِينًا
Artinya: " …hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu…" (Al-Maidah:3)
Islam juga dimaknakan
sebagai rukun-rukunnya:
Islam
merupakan syariat yang menghimpun rukun-rukun yang wajib ditegakkan, sehingga
akan rusak keislaman seseorang ketika tidak terpenuhi rukun-rukunnya. Hal ini
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saat malaikat Jibril 'Alaihissalam
bertanya kepada beliau tentang apa itu islam.
Rasulullah bersabda:
اَلْإِسْلاَمُ أَنْ
تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
وتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةِ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ
الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ السَّبِيلَ
Artinya:
Islam adalah engkau
bersyahadat bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan Muhammad
adalah hamba dan utusanNya, dan engkau tegakkan sholat, dan engkau tunaikan
zakat, dan engkau berpuasa ramadhan dan berhaji jika engkau mampu. (HR.Bukhori
dan Muslim)
Faidah:
Dari sini kita dapati
bahwa islam bukan sekedar penamaan, pengakuan dan identitas semata, namun Islam
adalah sebuah agama sempurna yang memiliki konsekwensi pengamalan hidup dan
kehidupan yang baik terhadap Tuhannya dan alam semesta.
Penutup:
Inilah sekilas uraian
tentang definisi atau pengertian islam ditinjau dari beberapa sisi, semoga
bermanfaat untuk kita amalkan dan kita dakwahkan bersama. Harapan kepada taufiq
hidayah Allah agar selalu menyertai kita, Ampunan dari segala dosa dan
kesalahan dari RahmatNya hingga terbuka pintu syurga bagi kita, amin.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه
أجمعين, والحمد لله رب العالمين
[1] Dalam Kitabnya Mu'jam asshihah, Penerbit Darul'ilmi
lilmalayin, Tahqiq Ahmad Abdulghofur 'Athor.
[2] Dalam Kitabnya maqoyisullughoh hal. 90 juz 3, Penerbit
Darulfiqri, Tahqiq Abdussalam Muhammad Harun.
[3] Dalam Kitabnya mufrodat alfadz alqur'an hal. 421-423
Penerbit Darulqolam, Tahqiq Shofwan 'Adnan Dawudiy.
[4] Dalam Kitabnya mu'jam lisan al'arab
[5] Dalam kitabnya Al-Qomus Al-Muhith, Hal. 1121-1122,
Penerbit Muassasah Arrisalah, Tahqiq Muhammad Naim Al'urqususiy.
[6] Maksudnya adalah istilah-istilah yang didefinisikan
oleh para ulama.
[7] Kitab al iman al awsath ibnu taimiyah, Hal. 170,
Cetakan Pertama Penerbit Daruthoyibah, Tahqiq Abu Yahya Mahmud Abu Syn.
[8] Fathu Almajid Syarah kitab tauhid Syaikh Abdurrahman
bin Hasan Alu Syaikh, Hal. 30, Tahqiq Asyrah bin Abdulmaqsud, Penerbit Muassasah
Qurtubah, Kairo.
[9] Kitab usul tsalatsah syaikh Muhammad ibn abdilwahab,
Hal. 13 Cetakan Pertama, Penerbit Darulatsar Kairo-Mesir.
[10] Syarah kitab usul tsalatsah Syaikh Muhammad sholih ibn
utsaimin, hal 20 cetakan kedua, Penerbit Dar Tsariya.
0 komentar:
Posting Komentar